Pembelajaran
Matematika Realistik Indonesia atau disingkat PMRI adalah proses mengajar dan
belajar yang dikaitkan dalam kehidupan sehari – hari. Selain itu, dalam
pembelajaran matematika realistik Indonesia terdapat juga unsur – unsur lokal
dari sebuah bangsa dan merupakan ciri khas suatu bangsa. Dalam pendekatan PMRI
siswa diharuskan lebih aktif dalam diskusi dan berkolaborasi. Sedangkan
pendekatan PMRI bagi seorang guru tidak lebih berperan sebagai pembimbing,
moderator, dan evaluator. Oleh karena itu, perlu adanya proses belajar mengajar
dengan menggunakan pendekatan PMRI. Proses belajar mengajar itu sendiri yaitu realistik,
diskusi, memantau, presentasi siswa dan kesimpulan atau refleksi.
Realistik merupakan proses belajar
siswa dimana seorang guru memberikan contoh materinya kepada siswa berupa
kehidupan sehari – hari. Misalkan belajar tentang materi bangun datar. Seorang
guru memberikan penjelasan atau meminta siswanya menyebutkan benda – benda yang
berbentuk bangun datar di dalam kelas. Dalam proses belajar mengajar realistik,
siswa dibimbing untuk menemukan permasalahan yang ada. Selain pembelajaran realistik
, selanjutnya guru membagi siswa untuk melakukan diskusi.
Diskusi merupakan kerja kelompok
yang dilakukan siswanya untuk mencari penyelesaian dari suatu permasalahan.
Proses belajar yang kedua ini atau diskusi, siswa diberikan oleh guru suatu
permasalahan. Permasalahn yang diberikan biasanya berupa lembar kerja siswa
(LKS) yang berisi beberapa soal. Dalam proses belajar diskusi ini siswa harus
bekerja sama dengan beberapa temannya atau untuk menjalin kebersamaan atau
kekompakan. Selanjutnya, guru bertugas memantau siswa dimasing – masing
kelompok diskusi.
Pada saat siswa sedang melakukan
kegiatan diskusi kelompok untuk pemecahan masalah yang diberikan guru, maka
memantaulah tugas seorang guru terhadap siswanya. Dimana memantau merupakan
suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memeriksa pekerjaan orang lain.
Dengan demikian, tugas seorang guru ialah memeriksa pekerjaan siswa pada saat
kegiatan diskusi berlangsung. Selain itu, guru juga bertugas membimbing
siswanya apabila terdapat kesalahan terhadap penyelesaian yang dilakukan siswa
terhadap pemecahan masalah. Apabila siswa telah menyelesaikan masalah yang
diberikan, lalu guru meminta siswanya untuk mempresentasikan hasil diskusi yang
dilakukan pada masing- masing kelompok.
Presentasi hasil diskusi siswa ialah
siswa menyampaikan hasil diskusi yang dilakukan bersama – sama. Setiap kelompok
wajib memprentasikan hasil diskusinya kepada guru dan siswa lainnya. Sedangkan
guru dan siswa lainnya bertugas membenahi atau memperbaiki apabila terdapat
kesalahan dari jawaban kelompok yang sedang presentasi. Disinilah guru harus
membimbing siswa, guru harus meluruskan atau membenarkan kesalahan – kesalahan
yang terjadi. Selain itu, kegiatan presentasi hasil diskusi ini juga melatih
siswa agar aktif dan memberanikan dirinya untuk mengeluarkan pendapatnya di
muka umum. Setelah semua kelompok diskusi memprentasikan hasilnya, selanjutnya
guru meminta siswanya menyapaikan kesimpulan dari pelajaran yang dilakukan pada
hari tersebut.
Menutup dengan kesimpulan maksudnya
yaitu pada akhir pelajaran siswa diminta untuk menyapaikan kesimpulan dari
pelajaran yang dilakukan pada hari tersebut. Setelah beberapa siswa telah
menyapaikan kesimpulan dari masing – masing pemikiran mereka, maka selanjutnya
guru menyatukan semua kesimpulan yang disampai siswanya dan guru menyampaikan
kesimpulan yang sebenarnya. Selain itu, pelajaran juga dapat ditutup dengan
merefleksi siswa. Merefleksi siswa maksudnya yaitu seorang guru menanyakan
kembali tentang materi pelajaran yang disampaikan pada hari tersebut. Guru
dapat meminta beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan yang diberikannya.
Tujuan dari merefleksi siswa yaitu agar guru dapat melihat kemampuan siswa pada
hari tersebut. Selain itu, guru juga dapat melihat apakah siswa mengerti dan
paham terhadap materi pelajaran yang disampaikan.