Kamis, 07 Juni 2012

Proses Belajar Mengajar


 
Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia atau disingkat PMRI adalah proses mengajar dan belajar yang dikaitkan dalam kehidupan sehari – hari. Selain itu, dalam pembelajaran matematika realistik Indonesia terdapat juga unsur – unsur lokal dari sebuah bangsa dan merupakan ciri khas suatu bangsa. Dalam pendekatan PMRI siswa diharuskan lebih aktif dalam diskusi dan berkolaborasi. Sedangkan pendekatan PMRI bagi seorang guru tidak lebih berperan sebagai pembimbing, moderator, dan evaluator. Oleh karena itu, perlu adanya proses belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan PMRI. Proses belajar mengajar itu sendiri yaitu realistik, diskusi, memantau, presentasi siswa dan kesimpulan atau refleksi.
            Realistik merupakan proses belajar siswa dimana seorang guru memberikan contoh materinya kepada siswa berupa kehidupan sehari – hari. Misalkan belajar tentang materi bangun datar. Seorang guru memberikan penjelasan atau meminta siswanya menyebutkan benda – benda yang berbentuk bangun datar di dalam kelas. Dalam proses belajar mengajar realistik, siswa dibimbing untuk menemukan permasalahan yang ada. Selain pembelajaran realistik , selanjutnya guru membagi siswa untuk melakukan diskusi.
            Diskusi merupakan kerja kelompok yang dilakukan siswanya untuk mencari penyelesaian dari suatu permasalahan. Proses belajar yang kedua ini atau diskusi, siswa diberikan oleh guru suatu permasalahan. Permasalahn yang diberikan biasanya berupa lembar kerja siswa (LKS) yang berisi beberapa soal. Dalam proses belajar diskusi ini siswa harus bekerja sama dengan beberapa temannya atau untuk menjalin kebersamaan atau kekompakan. Selanjutnya, guru bertugas memantau siswa dimasing – masing kelompok diskusi.
            Pada saat siswa sedang melakukan kegiatan diskusi kelompok untuk pemecahan masalah yang diberikan guru, maka memantaulah tugas seorang guru terhadap siswanya. Dimana memantau merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memeriksa pekerjaan orang lain. Dengan demikian, tugas seorang guru ialah memeriksa pekerjaan siswa pada saat kegiatan diskusi berlangsung. Selain itu, guru juga bertugas membimbing siswanya apabila terdapat kesalahan terhadap penyelesaian yang dilakukan siswa terhadap pemecahan masalah. Apabila siswa telah menyelesaikan masalah yang diberikan, lalu guru meminta siswanya untuk mempresentasikan hasil diskusi yang dilakukan pada masing- masing kelompok.
            Presentasi hasil diskusi siswa ialah siswa menyampaikan hasil diskusi yang dilakukan bersama – sama. Setiap kelompok wajib memprentasikan hasil diskusinya kepada guru dan siswa lainnya. Sedangkan guru dan siswa lainnya bertugas membenahi atau memperbaiki apabila terdapat kesalahan dari jawaban kelompok yang sedang presentasi. Disinilah guru harus membimbing siswa, guru harus meluruskan atau membenarkan kesalahan – kesalahan yang terjadi. Selain itu, kegiatan presentasi hasil diskusi ini juga melatih siswa agar aktif dan memberanikan dirinya untuk mengeluarkan pendapatnya di muka umum. Setelah semua kelompok diskusi memprentasikan hasilnya, selanjutnya guru meminta siswanya menyapaikan kesimpulan dari pelajaran yang dilakukan pada hari tersebut.
            Menutup dengan kesimpulan maksudnya yaitu pada akhir pelajaran siswa diminta untuk menyapaikan kesimpulan dari pelajaran yang dilakukan pada hari tersebut. Setelah beberapa siswa telah menyapaikan kesimpulan dari masing – masing pemikiran mereka, maka selanjutnya guru menyatukan semua kesimpulan yang disampai siswanya dan guru menyampaikan kesimpulan yang sebenarnya. Selain itu, pelajaran juga dapat ditutup dengan merefleksi siswa. Merefleksi siswa maksudnya yaitu seorang guru menanyakan kembali tentang materi pelajaran yang disampaikan pada hari tersebut. Guru dapat meminta beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan yang diberikannya. Tujuan dari merefleksi siswa yaitu agar guru dapat melihat kemampuan siswa pada hari tersebut. Selain itu, guru juga dapat melihat apakah siswa mengerti dan paham terhadap materi pelajaran yang disampaikan.